Suasana Genting
Aku terdiam, terhimpit, terinjak-injak bunyi.
Di dalam lubang tikus, di dalam bebatuan, aku merorong, mengaum.
Hijau, kuning, putih, kelabu, semuanya melebur jadi satu.
Tapi tidak ada satupun yang bisa jadi tempatku mengacu.
Aku genting, pikirku gelisah, ragaku dihantam badai.
Syarafku beriak, mataku membeliak.
Ku tatap tiap baris yang terpampang di balai muka, satu persatu rentetan kata itu menguar,
baunya busuk, semuanya buruk, ah, sialan, aku tak tahan ingin berteriak.
17 Jul, 2025.
Komentar
Posting Komentar