Wafat
Nyaliku hilang.
Sukmaku wafat.
Dia meninggalkan tubuhku.
Menciut dan terhempas bersama angin malam yang pekat dan hina.
Terombang-ambing bersama kegelapan sanubari yang tak beriman.
Terkoyak bersama keramaian sepi yang tak punya malu.
Tercabik bersama carut marutnya kefanaan yang tak mengenal Tuhan.
Nyalimu hilang?
BalasHapusNamun, ingatlah, keberanian tak pernah benar-benar mati.
Sukmamu wafat?
Namun, di dalam kehampaan ada ruang untuk kebangkitan.
Terhempas angin malam?
Namun, badai paling gelap selalu membawa fajar di ujungnya.
Terombang-ambing di kegelapan?
Namun, sanubari yang hancur adalah tempat cahaya baru bersinar.
Terkoyak di keramaian?
Namun, di sela sepi itu ada suara jiwamu yang ingin bangkit.
Tercabik kefanaan?
Namun, setiap luka adalah jalan kembali mengenal Tuhan.
Bangkitlah, karena setiap malam gelap punya janji fajar.