Kafan
Daftar nama itu makin bertambah, makin panjang, menumpuk dan berhimpitan.
Rasa-rasanya, satu nama lagi tidak akan cukup dicantumkan.
Tapi apalah daya, kita hanya makhluk lemah.
Semua kuasa sudah diatur Yang Maha.
Dia tak peduli kau ada di pasar, sedang beternak, bahkan sedang melangsungkan sujudmu.
Dia akan menyeretmu, mencekik dan membelot sisa-sisa kehidupan yang tersisa dalam ragamu.
Lalu, yang tersisa setelahnya hanyalah seonggak daging busuk yang tanpa daya terbungkus erat oleh kain kafan.
Sekarang, aku yang belum tercatat ini hanya sempat menerka, apa yang kekasihku lakukan saat menungguku disana?
***
Nah, pas nulis ini kayaknya kurang tidur, jadi agak ngelantur, ya, bund🏃♀️➡️
3/1/25
kelasssss
BalasHapus